SEJARAH INDONESIA
JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN BENAR
1. Jelaskan apa yang menyebabkan Mpu Sindok
memindahkan ibukotan kerajaan dari Medang ke Daha?
Pertentangan di antara keluarga Mataram, tampaknya terus
berlangsung hingga masa pemerintahan Mpu Sindok pada tahun 929 M. Pertikaian
yang tidak pernah berhenti itu menyebabkan Mpu Sindok memindahkan ibu kota
kerajaan dari Medang ke Daha (Jawa Tengah dan mendirikan dinasti baru yaitu
Dinasti Isyanwangsa
2. Jelaskan mengapa Airlangga membagi
kerajaannya menjadi dua, yaitu Kediri dan Janggala?
Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan. Kerajaan itu
adalah Kediri dan Janggala. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang
saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selir.
3. Nilai apa yang dapat kamu ambil dari
gambaran kepemimpinan Airlangga?
4. Analisis perkembangan kehidupan masyarakat
di Kerajaan Kediri dan Singhasari!
v Kerajaan
Kediri
Sampai masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat
pertentangan dengan Janggala terus berlangsung. Baru pada tahun 1135 M Jayabaya
berhasil memadamkan kekacauan itu. Sebagai bukti, adanya kata-kata panjalu jayati pada prasasti Hantang.
Setelah kerajaan stabil, Jayabaya mulai menata dan mengembangkan kerajaannya.
Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat hidup
makmur. Mata pencaharian yang penting adalah pertanian dengan hasil utamanya
padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal ini ditopang oleh Angkatan
Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu menjamin keamanan
perairan Nusantara. Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima angkatan
laut). Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu
mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di Kediri antara
lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang
pajak sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya
kepada pemerintah.
Menurut berita di Cina, dan kitab Ling-wai-tai-ta diterangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari
orang-orang memakai kain sampai di bawah lutut. Rambutnya diurai. Rumah-rumah
mereka bersih dan teratur, lantainya ubin yang berwarna kuning dan hijau. Dalam
perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Rajanya
berpakain sutera, memakai sepatu, dan perhiasan emas. Rambutnya disanggul ke
atas. Kalau berpegian, Raja naik gajah atau kereta yang diiringi oleh 500
sampai 700 prajurit.
v Kerajaan
Singhasari
5. Kerajaan Kediri adalah kerajaan pertama
yang mempunyai system administrasi kewilayahan berjenjang. Jelaskan!
Kerajaan Kediri adalah kerajaan pertama yang mempunyai
system administrasi kewilayahan negara berjenjang. Hierarki kewilayahan dibagi
atas tiga jenjang. Struktur paling bawah dikenal dengan tanhi (desa). Desa ini terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
lagi yang dipimpin oleh seorang duwan.
Setingkat lebih tinggi di atasnya disebut wisaya,
yaitu sekumpulan dari desa-desa. Tingkatan paling tinggi yaitu Negara atau
kerajaan yang disebut dengan bhumi.
6. Jelaskan awal mula berdirinya Kerajaan
Singhasari!
Diceritakan, bahwa pada waktu masih bayi, Ken Arok
diletakkan oleh ibunya di sebuah makam. Bayi ini kemudian ditemukan oleh
seorang pencuri, bernama Lembong. Akibat dari didikan dan lingkungan keluarga
pencuri, maka Ken Arok pun menjadi seorang penjahat yang sering menjadi buronan
pemerintah Kerajaan Kediri. Suatu ketika Ken Arok berjumpa dengan pendeta Lohgawe. Ken Arok mengatakan ingin
menjadi orang baik-baik. Kemudian dengan perantaraan Lohgawe, Ken Arok
diabdikan kepada seorang Akuwu
(bupati) Tumapel, bernama Tunggul Ametung.
Setelah beberapa lama mengabdi di Tumapel, Ken Arok
mempunyai keinginan untuk memperistri Ken Dedes, yang sudah menjadi istri
Tunggul Ametung. Kemudian timbul niat buruk niat buruk dari Ken Arok untuk
membunuh Tunggul Ametung agar Ken Dedes dapat diperistri olehnya. Ternyata
benar, Tunggul Ametung dapat dibunuh oleh Ken Arok dengan keris Empu Gandring. Setelah Tunggul Ametung
terbunuh, Ken Arok menggantikan sebagai penguasa di Tumapel dan memperistri Ken
Dedes. Pada waktu diperistri Ken Arok, Ken Dedes sudah mengandung tiga bulan,
hasil perkawinan dengan Tunggul Ametung
Pada waktu itu Tumapel hanya daerah bawahan Raja
Kertajaya dari Kediri. Ken Arok ingin menjadi raja, maka ia merencanakan
menyerang Kediri. Pada tahun 1222 M Ken Arok atas dukungan para pendeta
melakukan serangan ke Kediri. Raja Kertajaya dapat ditaklukan oleh Ken Arok
dalam pertempurannya di Ganter, dekat Pujon, Malang. Setelah Kediru berhasil
ditaklukkan, maka seluruh wilayah Kediri dipersatukan dengan Tumapel dan
lahirlah Kerajaan Singhasari.
7. Deskripsikan peninggalan Kerajaan Kediri
dan Singhasari!
v Kerajaan
Kediri
·
Prasasti Padlegan (1117 M), isinya yang penting
tentang pemberian status perdikan
untuk beberapa desa
·
Prasasti Panumbangan (1120 M), isinya yang
penting tentang pemberian status perdikan
untuk beberapa desa
·
Prasasti Hantang atau Ngantang (1135 M), memuat
tulisan panjalu jayati, artinya panjalu menang. Hal ini untuk mengenang
kemenangan Panjalu atas Janggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai
kekacauan di kerajaan
·
Prasasti Talan (1136 M)
·
Prasasti Desa Jepun (1144 M)
·
Kitab Bratayuda, ditulis pada zaman Jayabaya,
untuk memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Panjalu melawan
ajenggala.
·
Kitab Kresnayana, isinya mengenai perkawinan
antara Kresna dan Dewi Rukmini.
·
Kitab Smaradahana, isinya menceritakan tentang
sepasang suami istri Smara dan Rati yang menggoda Dewa Syiwa yang
sedang bertapa.
·
Kitab Lubdaka, isinya tentang seorang pemburu bernama
Lubdaka.
v Kerajaan
Singhasari
·
Candi Kidal, dekat Kota Malang sekarang
·
Candi Jago
·
Candi Jawi, di Pandaan
·
Candi Singosari, di daerah Singosari, Malang
8. Apa yang dapat kamu petik dari uraian
tentang masa Majapahit?
Majapahit merupakan kerajaan besar dengan penduduk yang
makmur. Untuk itu pemerintah patut mencontoh system pemerintahannya.
9. Apa yang melatarbelakangi Gajah Mada ingin
menyatukan Nusantara?
Gajah Mada ingin mempersatukan nusantara sehingga
Majapahit memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas karena tidak ingin
tersaingi dengan keberadaan kerajaan yang akan muncul lebih besar. Serta pada
masaitu Nusantara sedang hancur dan tidak ada keadilan yang mengaturnya,
sehingga Gajah Mada bertekad akan menyatukan Nusantara.
10. Bagaimana pola kehidupan ekonomi masyarakat
Kerajaan Buleleng?
Kegiatan ekonomi masyarakat
kerajaan Buleleng adalah bercocok tanam .hal tersebut dapat diketahui dari
beberapa prasasti Bali yang menyebutkan sawah , parlak ( sawah kering) ,gaja
(ladang) , kebwan ( kebun) , dan kasuwakan (pengairan sawah).
11. Bagaimana sikap kamu dengan daerah-daerah
yang ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Kami mempunyai dua pandangan, yaitu setuju dan tidak
setuju.
v Kami
setuju jika alasannya tak terurus oleh pusat, lebih baik memisahkan diri saja.
Daripada ikut NKRI tapi kelaparan dan terbelakang, lebih baik berdiri sendiri
dan sejahtera. Minimal bisa menentukan nasib sendiri, bukan tergantung Jakarta.
v Kami
tidak setuju kalau ada daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI, artinya
kita bangsa Indonesia belum bisa menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
Pemerintah pun harus memikirkan cara bagaimana daerah tersebut tetap menjadi
bagian dari NKRI.
12. Jelaskan kehidupan masyarakat Majapahit
ketika Hayam Wuruk memerintah!
Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan
politik, dan stabilitas nasional Majapahit terjamin.
Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, rakyat Majapahit
hidup aman dan tenteram. Hayam Wuruk sangat memperhatikan rakyatnya. Untuk itu
dibangun jalan-jalain dan jembatan-jembatan. Dengan demikian lalu lintas enjadi
lancer. Hal ini mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian, terutama
perdagangan. Lalu lintas perdagangan yang penting melalui sungai. Misalnya,
Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Akibatnya desa-desa di tepi sungai dan
yang ada di muara serta di tepi pantai, berkembang menjadi pusat-pusat
perdagangan. Hal itu menyebabkan terjadinya arus bolak-balik para pedagang yang
menjajakan barang dagangannya dari daerah pantai atau muara ke pedalaman atau
sebaliknya. Bahkan di daerah pantai berkembang perdagangan antar daerah, antar
pulau, bahkan dengan pedagang dari luar. Kemudian timbullah kota-kota pelabuhan
sebagai pusat pelayaran dan perdagangan. Beberapa kota pelabuhan yang penting
pada zaman Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban.
Pada waktu itu banyak pedagang dari luar seperti dari Cina, India, dan Siam.
13. Jelaskan kehidupan masyarakat Kerajaan
Buleleng dan Dinasti Warmadewa!
Karena Kerajaan Buleleng terletak di tepi pantai,
Buleleng menjadi pusat perdagangan laut. Hasil pertanian dari pedalaman
diangkut lewat darat menuju Buleleng. Dari Buleleng barang dagangan yang berupa
hasil pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau
diperdagangkan ke pulau lain (daerah seberang).
Sistem perdagangannya ada yang menggunakan sistem barter,
ada yang sudah dengan alat tukar (uang). Pada waktu itu sudah dikenal beberapa
jenis alat tukar (uang), misalnya ma,
su, dan piling.
Dengan perkembangan perdagangan laut antar pulau di zaman
kuno secara ekonomi Buleleng memiliki peranan yang penting bagi perkembangan
kerajaan-kerajaan di Bali misalnya pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa.
Kehidupan masyarakat di Buleleng sangat lekat terpengaruh
oleh agama Hindu. Selain itu, masyarakat Buleleng juga mengenal dewa-dewa
setempat, seperti dewa air dan dewa gunung. Masyarakat Buleleng mengenal
pembagian kasta brahmana, waruga, ksatria, dan kasta jaba.
14. Deskripsikan
peninggalan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti
Warmadewa!
v Kerajaan
Majapahit
·
Kitab
Kutaramanawa (kitab hukum).
·
Kitab
Negarakertagama, merupakan sumber sejarah Majapahit.
·
Kitab Sutasoma,
memuat kata-kata yang sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
·
Kitab
Arjunawiwaha
·
Candi Penataran
di daerah Blitar.
·
Candi Sawentar
di daerah Blitar.
·
Candi
Tigawangi di dekat Pare, Kediri.
·
Candi
Surawana di dekat Pare, Kediri.
·
Candi
Takus di Trowulan.
·
Candi Tikus, kolam pemandian ritual. Bangunan
ini berbentuk teras-teras persegi yang dimahkotai menara-menara yang ditata
dalam susun konsentris.
·
Gapura bajangratu, adalah sebuah gapura
praduraksa anggun dari bahan bata merah, dibangun pada pertengahan abad ke-14
M. Bentuk bangunan ini ramping menjulang setinggi 16.5m yang bagian atapnya
menampilkan ukuran hiasan yang rumit.
·
Gapura Wringin, lawang yang berarti pintu
beringin, terletak di jalan utama atipasar.
·
Candi Brahu, terletak di Desa Bejijong. Candi
ini merupakan satu-satunya bangunan suci tersisa yang masih cukup utuh dari
kelompok bangunan-bangunan suci lain. Menurut kepercayaan masyarakat setempat
di candi inilah tempat diselenggarakan upacara kremasi (pembakaran jenazah)
empat raja pertama Majapahit. Candi ini merupakan bangunan suci peribadatan
yang digunakan untuk memuliakan anggota keluarga yang telah wafat.
·
Kolam Segaran, yang artinya laut adalah kolam
besar berbentuk persegi panjang 800x500m. Menurut penelitian, kolam ini
berfungsi untuk penampungan air bersih.
·
Patung Buddha raksasa, terletak di Maha Vihara
Majapahit, Desa Bejijong. Vihara ini difungsikan sebagai tempat ibadah umat
Buddha.
·
Candi Wringin Lawang, berupa bangunan gapura
agung dari bahan bata merah dengan luas 13x11m dan tinggi 15.5m.
·
Candi Gentong, wujudnya masih berupa reruntuhan
bangunan.
v Kerajaan
Buleleng
·
Periuk, peralatan memasak yang berasal dari
zaman bercocok tanam. Ditemukan di situs Kalang Anyar, Desa Banjar Asem,
Buleleng.
·
Bongpai/batu nisan, ditemukan di situs Pabean,
Kecamatan Sawan, Buleleng yang terbuat dari batu granit yang bagian
permukaannya ditatah dengan aksara Cina.
·
Stupika, dipakai sebagai sarana pemujaan
terhadap Buddha, ditemukan di Situ Kali Bukbuk, Buleleng.
·
Al-Qur’an kuno.
v Kerajaan
Dinasti Warmadewa
·
Pura Tirta Empul, di daerah Tampaksiring, Bali.
·
Pura Penegil Dharma, di Kubutambahan.
15. Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan
Majapahit dalam proses integrasi antar pulau pada masa Hindu-Buddha!
Selama periode Hindu-Buddha, kekuatan besar Nusantara
yang memiliki kekuatan integrasi secara politik, sejauh ini dihubungkan dengan
kebesaran Kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit. Kekuatan integrasi secara politik
di sini maksudnya adalah kemampuan kerajaan-kerajaan tradisional tersebut dalam
menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara di bawah control politik
secara longgar dan menempatkan wilayah kekuasaannya itu sebagai
kesatuan-kesatuan politik di bawah pengawasan dari kerajaan-kerajaan tersebut.
Dengan demikian pengintegrasian antarpulau secara lambat laun mulai terbentuk.
Kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit berkembang dalam
periode yang berbeda-beda. Kekuasaan mereka mampu mengontrol sejumlah wilayah
Nusantara melalui berbagai bentuk media. Selain dengan kekuatan dagang,
politik, juga kekuatan budayanya, termasuk bahasa. Integrasi antara aspek-aspek
kekuatan tersenut yang membuat mereka berhasil mengintegrasikan Nusantara dalam
pelukan kekuasaannya. Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang menjadi kerajaan
besar yang menjadi representasi pusat-pusat kekuasaan yang kuat dan mengontrol
kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Nusantara.
16. Komoditas apa yang menarik bagi kaum
pedagang untuk mendatangi pelabuhan yang ada di Kepulauan Indonesia?
Komoditas penting yang menjadi barang perdagangan pada
saat itu adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala.
Bandingkan dengan
perdagangan saat ini komoditas apakah yang diminati dalam perdagangan
internasional?
Tapi sekarang, perdagangan internasional lebih berminat
pada komoditas sawit dan kakao.
17. Jelaskan tentang peran laut pada masa
Hindu-Buddha!
Peran laut pada masa Hindu-Buddha adalah sebagai jalur
lalu lintas pelayaran dan perdagangan antar Indonesia dan negara-negara lain di
dunia seperti India, Arab, dan lain-lain. Pedagang India yang datang ke
Indonesia bayak yang menetap di Indonesia dan banyak menikahi orang Indonesia
membawa ajaran Hindu dan Buddha. Oleh karena itu, pada masa itu, orang-orang
Indonesia banyak memeluk agama Hindu dan Buddha.
Apa pendapatmu
tentang peran laut pada saat ini bagi negara Indonesia?
Saat ini laut tentu saja sangat berpengaruh dalam segala
hal seperti di bidang ekonomi, Indonesia menjadi tujuan kapal-kapal untuk
singgah. Dan di bidang perikanan, wilayah Indonesia yang pada dasarnya negara
kepulauan membuatnya menjadi penghasil ikan yang produktif.
18. Sebutkan kekuatan-kekuatan baru yang muncul
akibat adanya pertumbuhan jaringan perdagangan di Nusantara!
v Kekuatan
politik baru di Nusantara.
v Kekuatan
ekonomi meningkat.
v Kekuatan
angkatan perang meningkat.
v Sistem
komunis, liberalis, campuran, dan Pancasila.
19. Bagaimana posisi Selat Malaka dalam
terbentuknya integrasi Nusantara melalui jalur perdagangan?
Pada masa itu Selat Malaka merupakan jalur penting dalam
pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi Bandar-bandar penting di
sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang
menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara, dan dengan Cina
di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang pelayaran
yang dikenal dengan nama “jalur sutra”. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1
hingga abad ke-16 M, dengan komoditas kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di wilayah lain. Ramainya rute
pelayaran ini mendorong timbulnya Bandar-bandar penting di sekitar jalur,
antara lain Samudra Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).
20. Jelaskan dampak dari terbentuknya jaringan
perdagangan di Nusantara!
Dampaknya, alur-alur jalur perdagangan berkembang pada
saat itu di wilayah Nusantara akibat adanya faktor kepentingan ekonomi,terutama
kegiatan ekonomi kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.
Pada awal tahun 1500-an wilayah Nusantara bermunculan kota-kota pelabuhan
sebagai tempat penumpukan barang dagangan, termasuk berlangsungnya perdagangan
internasional (emporium). Terjadinya komunikasi antar bangsa baik dengan barat
maupun utara dan menimbulkan aliran besar kultural yang membawa ideologi, sistem
kepercayaan, sistem politik, dan berbagai unsur kebudayaan lainnya, seperti
sastra, kesenian, filsafat, dan sebagainya.
21. Deskripsikan bangunan yang merupakan wujud
akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli, beserta
contohnya!
Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya
merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur
budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau
Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India.
Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang
merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh
dari bentuk akulturasi tersebut.
22. Berikan contoh akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha
dengan kebudayaan Indonesia asli dalam bidang seni rupa dan seni ukir, seni
sastra dan aksara!
v Seni
rupa dan seni ukir
Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding
pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di
sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung
dan burung merpati.
v Seni
sastra dan aksara
Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada
yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan
wiracarita (kepahlawanan). Bentuk wiracarita sangat terkenal di Indonesia,
terutama kitab Ramayana dan Mahabrata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan
dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah
dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan. Berkembangnyakarya
sastra terutama yang bersumber dari Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni
pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Tokoh-tokoh pewayangan yang khas
Indonesia, seperti Semar, Gareng, dan Petruk.
23. Jelaskan proses akulturasi kebudayaan
Nusantara dengan Hindu-Buddha!
Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk di Indonesia tidak
diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan
kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada
di Indonesia. Perpaduan kebudayaan Hindu-Buddha melahirkan akulturasi yang masih
terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses
pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
24. Analisis proses akulturasi pada seni sastra
dan aksara!
Pada periode awal, di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup
kuat. Pada periode tengah, bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas
karya India, contohnya Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabrata oleh Mpu
Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara
Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan
perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta
dan huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab
kuno/sastra Indian yang kemudian mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa dan
melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai
dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali
Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di
Kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari.
25. Analisis proses akulturasi pada system
pemerintahan dan system kepercayaan!
Semula hanya mengenal system kesukuan dengan kepala suku sebagai
pemimpinnya, kemudian menjadi mengenal dan menganut system pemerintahan
kerajaan dengan raja sebagai pimpinan pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha.
Terima kasih,post anda bermanfaat sekali
BalasHapus