Rabu, 03 September 2014

Uji Kompetensi



SEJARAH INDONESIA
JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN BENAR
1.       Jelaskan apa yang menyebabkan Mpu Sindok memindahkan ibukotan kerajaan dari Medang ke Daha?
Pertentangan di antara keluarga Mataram, tampaknya terus berlangsung hingga masa pemerintahan Mpu Sindok pada tahun 929 M. Pertikaian yang tidak pernah berhenti itu menyebabkan Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan dari Medang ke Daha (Jawa Tengah dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Isyanwangsa
2.       Jelaskan mengapa Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua, yaitu Kediri dan Janggala?
Airlangga memerintahkan Mpu Bharada  untuk membagi dua kerajaan. Kerajaan itu adalah Kediri dan Janggala. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selir.
3.       Nilai apa yang dapat kamu ambil dari gambaran kepemimpinan Airlangga?
4.       Analisis perkembangan kehidupan masyarakat di Kerajaan Kediri dan Singhasari!
v   Kerajaan Kediri
Sampai masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat pertentangan dengan Janggala terus berlangsung. Baru pada tahun 1135 M Jayabaya berhasil memadamkan kekacauan itu. Sebagai bukti, adanya kata-kata panjalu jayati pada prasasti Hantang. Setelah kerajaan stabil, Jayabaya mulai menata dan mengembangkan kerajaannya.
Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat hidup makmur. Mata pencaharian yang penting adalah pertanian dengan hasil utamanya padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal ini ditopang oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu menjamin keamanan perairan Nusantara. Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima angkatan laut). Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di Kediri antara lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya kepada pemerintah.
Menurut berita di Cina, dan kitab Ling-wai-tai-ta diterangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang-orang memakai kain sampai di bawah lutut. Rambutnya diurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, lantainya ubin yang berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Rajanya berpakain sutera, memakai sepatu, dan perhiasan emas. Rambutnya disanggul ke atas. Kalau berpegian, Raja naik gajah atau kereta yang diiringi oleh 500 sampai 700 prajurit.
v   Kerajaan Singhasari
5.       Kerajaan Kediri adalah kerajaan pertama yang mempunyai system administrasi kewilayahan berjenjang. Jelaskan!
Kerajaan Kediri adalah kerajaan pertama yang mempunyai system administrasi kewilayahan negara berjenjang. Hierarki kewilayahan dibagi atas tiga jenjang. Struktur paling bawah dikenal dengan tanhi (desa). Desa ini terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang dipimpin oleh seorang duwan. Setingkat lebih tinggi di atasnya disebut wisaya, yaitu sekumpulan dari desa-desa. Tingkatan paling tinggi yaitu Negara atau kerajaan yang disebut dengan bhumi.
6.       Jelaskan awal mula berdirinya Kerajaan Singhasari!
Diceritakan, bahwa pada waktu masih bayi, Ken Arok diletakkan oleh ibunya di sebuah makam. Bayi ini kemudian ditemukan oleh seorang pencuri, bernama Lembong. Akibat dari didikan dan lingkungan keluarga pencuri, maka Ken Arok pun menjadi seorang penjahat yang sering menjadi buronan pemerintah Kerajaan Kediri. Suatu ketika Ken Arok berjumpa dengan pendeta Lohgawe. Ken Arok mengatakan ingin menjadi orang baik-baik. Kemudian dengan perantaraan Lohgawe, Ken Arok diabdikan kepada seorang Akuwu (bupati) Tumapel, bernama Tunggul Ametung.
Setelah beberapa lama mengabdi di Tumapel, Ken Arok mempunyai keinginan untuk memperistri Ken Dedes, yang sudah menjadi istri Tunggul Ametung. Kemudian timbul niat buruk niat buruk dari Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung agar Ken Dedes dapat diperistri olehnya. Ternyata benar, Tunggul Ametung dapat dibunuh oleh Ken Arok dengan keris Empu Gandring. Setelah Tunggul Ametung terbunuh, Ken Arok menggantikan sebagai penguasa di Tumapel dan memperistri Ken Dedes. Pada waktu diperistri Ken Arok, Ken Dedes sudah mengandung tiga bulan, hasil perkawinan dengan Tunggul Ametung
Pada waktu itu Tumapel hanya daerah bawahan Raja Kertajaya dari Kediri. Ken Arok ingin menjadi raja, maka ia merencanakan menyerang Kediri. Pada tahun 1222 M Ken Arok atas dukungan para pendeta melakukan serangan ke Kediri. Raja Kertajaya dapat ditaklukan oleh Ken Arok dalam pertempurannya di Ganter, dekat Pujon, Malang. Setelah Kediru berhasil ditaklukkan, maka seluruh wilayah Kediri dipersatukan dengan Tumapel dan lahirlah Kerajaan Singhasari.
7.       Deskripsikan peninggalan Kerajaan Kediri dan Singhasari!
v   Kerajaan Kediri
·     Prasasti Padlegan (1117 M), isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk beberapa desa
·     Prasasti Panumbangan (1120 M), isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk beberapa desa
·     Prasasti Hantang atau Ngantang (1135 M), memuat tulisan panjalu jayati, artinya panjalu menang. Hal ini untuk mengenang kemenangan Panjalu atas Janggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai kekacauan di kerajaan
·     Prasasti Talan (1136 M)
·     Prasasti Desa Jepun (1144 M)
·     Kitab Bratayuda, ditulis pada zaman Jayabaya, untuk memberikan gambaran terjadinya perang saudara antara Panjalu melawan ajenggala.
·     Kitab Kresnayana, isinya mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi Rukmini.
·     Kitab Smaradahana, isinya menceritakan tentang sepasang suami istri Smara dan Rati yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa.
·     Kitab Lubdaka, isinya tentang seorang pemburu bernama Lubdaka.
v   Kerajaan Singhasari
·     Candi Kidal, dekat Kota Malang sekarang
·     Candi Jago
·     Candi Jawi, di Pandaan
·     Candi Singosari, di daerah Singosari, Malang
8.       Apa yang dapat kamu petik dari uraian tentang masa Majapahit?
Majapahit merupakan kerajaan besar dengan penduduk yang makmur. Untuk itu pemerintah patut mencontoh system pemerintahannya.
9.       Apa yang melatarbelakangi Gajah Mada ingin menyatukan Nusantara?
Gajah Mada ingin mempersatukan nusantara sehingga Majapahit memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas karena tidak ingin tersaingi dengan keberadaan kerajaan yang akan muncul lebih besar. Serta pada masaitu Nusantara sedang hancur dan tidak ada keadilan yang mengaturnya, sehingga Gajah Mada bertekad akan menyatukan Nusantara.

10.   Bagaimana pola kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan Buleleng?
Kegiatan ekonomi masyarakat kerajaan Buleleng adalah bercocok tanam .hal tersebut dapat diketahui dari beberapa prasasti Bali yang menyebutkan sawah , parlak ( sawah kering) ,gaja (ladang) , kebwan ( kebun) , dan kasuwakan (pengairan sawah).

11.   Bagaimana sikap kamu dengan daerah-daerah yang ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Kami mempunyai dua pandangan, yaitu setuju dan tidak setuju.
v   Kami setuju jika alasannya tak terurus oleh pusat, lebih baik memisahkan diri saja. Daripada ikut NKRI tapi kelaparan dan terbelakang, lebih baik berdiri sendiri dan sejahtera. Minimal bisa menentukan nasib sendiri, bukan tergantung Jakarta.
v   Kami tidak setuju kalau ada daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI, artinya kita bangsa Indonesia belum bisa menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Pemerintah pun harus memikirkan cara bagaimana daerah tersebut tetap menjadi bagian dari NKRI.
12.   Jelaskan kehidupan masyarakat Majapahit ketika Hayam Wuruk memerintah!
Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik, dan stabilitas nasional Majapahit terjamin.
Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, rakyat Majapahit hidup aman dan tenteram. Hayam Wuruk sangat memperhatikan rakyatnya. Untuk itu dibangun jalan-jalain dan jembatan-jembatan. Dengan demikian lalu lintas enjadi lancer. Hal ini mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian, terutama perdagangan. Lalu lintas perdagangan yang penting melalui sungai. Misalnya, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Akibatnya desa-desa di tepi sungai dan yang ada di muara serta di tepi pantai, berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan. Hal itu menyebabkan terjadinya arus bolak-balik para pedagang yang menjajakan barang dagangannya dari daerah pantai atau muara ke pedalaman atau sebaliknya. Bahkan di daerah pantai berkembang perdagangan antar daerah, antar pulau, bahkan dengan pedagang dari luar. Kemudian timbullah kota-kota pelabuhan sebagai pusat pelayaran dan perdagangan. Beberapa kota pelabuhan yang penting pada zaman Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban. Pada waktu itu banyak pedagang dari luar seperti dari Cina, India, dan Siam.
13.   Jelaskan kehidupan masyarakat Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa!
Karena Kerajaan Buleleng terletak di tepi pantai, Buleleng menjadi pusat perdagangan laut. Hasil pertanian dari pedalaman diangkut lewat darat menuju Buleleng. Dari Buleleng barang dagangan yang berupa hasil pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau diperdagangkan ke pulau lain (daerah seberang).
Sistem perdagangannya ada yang menggunakan sistem barter, ada yang sudah dengan alat tukar (uang). Pada waktu itu sudah dikenal beberapa jenis alat tukar (uang), misalnya ma, su, dan piling.
Dengan perkembangan perdagangan laut antar pulau di zaman kuno secara ekonomi Buleleng memiliki peranan yang penting bagi perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali misalnya pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa.
Kehidupan masyarakat di Buleleng sangat lekat terpengaruh oleh agama Hindu. Selain itu, masyarakat Buleleng juga mengenal dewa-dewa setempat, seperti dewa air dan dewa gunung. Masyarakat Buleleng mengenal pembagian kasta brahmana, waruga, ksatria, dan kasta jaba.
14.    Deskripsikan peninggalan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa!
v   Kerajaan Majapahit
·     Kitab Kutaramanawa (kitab hukum).
·     Kitab Negarakertagama, merupakan sumber sejarah Majapahit.
·     Kitab Sutasoma, memuat kata-kata yang sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
·     Kitab Arjunawiwaha
·     Candi Penataran di daerah Blitar.
·     Candi Sawentar di daerah Blitar.
·     Candi Tigawangi di dekat Pare, Kediri.
·     Candi Surawana di dekat Pare, Kediri.
·     Candi Takus di Trowulan.
·     Candi Tikus, kolam pemandian ritual. Bangunan ini berbentuk teras-teras persegi yang dimahkotai menara-menara yang ditata dalam susun konsentris.
·     Gapura bajangratu, adalah sebuah gapura praduraksa anggun dari bahan bata merah, dibangun pada pertengahan abad ke-14 M. Bentuk bangunan ini ramping menjulang setinggi 16.5m yang bagian atapnya menampilkan ukuran hiasan yang rumit.
·     Gapura Wringin, lawang yang berarti pintu beringin, terletak di jalan utama atipasar.
·     Candi Brahu, terletak di Desa Bejijong. Candi ini merupakan satu-satunya bangunan suci tersisa yang masih cukup utuh dari kelompok bangunan-bangunan suci lain. Menurut kepercayaan masyarakat setempat di candi inilah tempat diselenggarakan upacara kremasi (pembakaran jenazah) empat raja pertama Majapahit. Candi ini merupakan bangunan suci peribadatan yang digunakan untuk memuliakan anggota keluarga yang telah wafat.
·     Kolam Segaran, yang artinya laut adalah kolam besar berbentuk persegi panjang 800x500m. Menurut penelitian, kolam ini berfungsi untuk penampungan air bersih.
·     Patung Buddha raksasa, terletak di Maha Vihara Majapahit, Desa Bejijong. Vihara ini difungsikan sebagai tempat ibadah umat Buddha.
·     Candi Wringin Lawang, berupa bangunan gapura agung dari bahan bata merah dengan luas 13x11m dan tinggi 15.5m.
·     Candi Gentong, wujudnya masih berupa reruntuhan bangunan.
v   Kerajaan Buleleng
·     Periuk, peralatan memasak yang berasal dari zaman bercocok tanam. Ditemukan di situs Kalang Anyar, Desa Banjar Asem, Buleleng.
·     Bongpai/batu nisan, ditemukan di situs Pabean, Kecamatan Sawan, Buleleng yang terbuat dari batu granit yang bagian permukaannya ditatah dengan aksara Cina.
·     Stupika, dipakai sebagai sarana pemujaan terhadap Buddha, ditemukan di Situ Kali Bukbuk, Buleleng.
·     Al-Qur’an kuno.
v   Kerajaan Dinasti Warmadewa
·     Pura Tirta Empul, di daerah Tampaksiring, Bali.
·     Pura Penegil Dharma, di Kubutambahan.
15.   Jelaskan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antar pulau pada masa Hindu-Buddha!
Selama periode Hindu-Buddha, kekuatan besar Nusantara yang memiliki kekuatan integrasi secara politik, sejauh ini dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit. Kekuatan integrasi secara politik di sini maksudnya adalah kemampuan kerajaan-kerajaan tradisional tersebut dalam menguasai wilayah-wilayah yang luas di Nusantara di bawah control politik secara longgar dan menempatkan wilayah kekuasaannya itu sebagai kesatuan-kesatuan politik di bawah pengawasan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dengan demikian pengintegrasian antarpulau secara lambat laun mulai terbentuk.
Kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit berkembang dalam periode yang berbeda-beda. Kekuasaan mereka mampu mengontrol sejumlah wilayah Nusantara melalui berbagai bentuk media. Selain dengan kekuatan dagang, politik, juga kekuatan budayanya, termasuk bahasa. Integrasi antara aspek-aspek kekuatan tersenut yang membuat mereka berhasil mengintegrasikan Nusantara dalam pelukan kekuasaannya. Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang menjadi kerajaan besar yang menjadi representasi pusat-pusat kekuasaan yang kuat dan mengontrol kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Nusantara.
16.   Komoditas apa yang menarik bagi kaum pedagang untuk mendatangi pelabuhan yang ada di Kepulauan Indonesia?
Komoditas penting yang menjadi barang perdagangan pada saat itu adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala.
Bandingkan dengan perdagangan saat ini komoditas apakah yang diminati dalam perdagangan internasional?
Tapi sekarang, perdagangan internasional lebih berminat pada komoditas sawit dan kakao.
17.   Jelaskan tentang peran laut pada masa Hindu-Buddha!
Peran laut pada masa Hindu-Buddha adalah sebagai jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan antar Indonesia dan negara-negara lain di dunia seperti India, Arab, dan lain-lain. Pedagang India yang datang ke Indonesia bayak yang menetap di Indonesia dan banyak menikahi orang Indonesia membawa ajaran Hindu dan Buddha. Oleh karena itu, pada masa itu, orang-orang Indonesia banyak memeluk agama Hindu dan Buddha.
Apa pendapatmu tentang peran laut pada saat ini bagi negara Indonesia?
Saat ini laut tentu saja sangat berpengaruh dalam segala hal seperti di bidang ekonomi, Indonesia menjadi tujuan kapal-kapal untuk singgah. Dan di bidang perikanan, wilayah Indonesia yang pada dasarnya negara kepulauan membuatnya menjadi penghasil ikan yang produktif.
18.   Sebutkan kekuatan-kekuatan baru yang muncul akibat adanya pertumbuhan jaringan perdagangan di Nusantara!
v   Kekuatan politik baru di Nusantara.
v   Kekuatan ekonomi meningkat.
v   Kekuatan angkatan perang meningkat.
v   Sistem komunis, liberalis, campuran, dan Pancasila.
19.   Bagaimana posisi Selat Malaka dalam terbentuknya integrasi Nusantara melalui jalur perdagangan?
Pada masa itu Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi Bandar-bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara, dan dengan Cina di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan nama “jalur sutra”. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1 hingga abad ke-16 M, dengan komoditas kain sutera yang dibawa dari Cina untuk  diperdagangkan di wilayah lain. Ramainya rute pelayaran ini mendorong timbulnya Bandar-bandar penting di sekitar jalur, antara lain Samudra Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).
20.   Jelaskan dampak dari terbentuknya jaringan perdagangan di Nusantara!
Dampaknya, alur-alur jalur perdagangan berkembang pada saat itu di wilayah Nusantara akibat adanya faktor kepentingan ekonomi,terutama kegiatan ekonomi kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Nusantara. Pada awal tahun 1500-an wilayah Nusantara bermunculan kota-kota pelabuhan sebagai tempat penumpukan barang dagangan, termasuk berlangsungnya perdagangan internasional (emporium). Terjadinya komunikasi antar bangsa baik dengan barat maupun utara dan menimbulkan aliran besar kultural yang membawa ideologi, sistem kepercayaan, sistem politik, dan berbagai unsur kebudayaan lainnya, seperti sastra, kesenian, filsafat, dan sebagainya.
21.   Deskripsikan bangunan yang merupakan wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli, beserta contohnya!
Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.
22.   Berikan contoh akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli dalam bidang seni rupa dan seni ukir, seni sastra dan aksara!
v   Seni rupa dan seni ukir
Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.
v   Seni sastra dan aksara
Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan). Bentuk wiracarita sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabrata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan. Berkembangnyakarya sastra terutama yang bersumber dari Mahabrata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia, seperti Semar, Gareng, dan Petruk.
23.   Jelaskan proses akulturasi kebudayaan Nusantara dengan Hindu-Buddha!
Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan kebudayaan Hindu-Buddha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
24.   Analisis proses akulturasi pada seni sastra dan aksara!
Pada periode awal, di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat. Pada periode tengah, bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India, contohnya Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabrata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/sastra Indian yang kemudian mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa dan melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di Kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari.
25.   Analisis proses akulturasi pada system pemerintahan dan system kepercayaan!
Semula hanya mengenal system kesukuan dengan kepala suku sebagai pemimpinnya, kemudian menjadi mengenal dan menganut system pemerintahan kerajaan dengan raja sebagai pimpinan pemerintahan yang bercorak Hindu-Buddha.

1 komentar: