1. Bagaimana
pendapat ahli-ahli barat tentang masuknya Islam ke Nusantara?
Teori Pertama
Menurut
J. C. van Leur, pada tahun 675 di pantai barat Sumatera telah terdapat
perkampungan Arab Islam. Dengan pertimbangan bangsa Arab telah mendirikan
perkampungan perdagangannya di Kanton pada abad ke-4. Perkampungan perdagangan
ini mulai dibicarakan pada tahun 618 M dan 628 M. Tahun-tahun berikutnya
perkembangan perkampungan perdagangan ini mulai mempraktikkan ajaran agama
Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan Arab yang terdapat di sepanjang
jalan perdagangan di Asia Tenggara.
Teori Kedua
Menurut
TW Arnold dan Hamka, Islam masuk ke Indonesia sudah terjadi sejak abad ke-7 M.
Hal ini didasarkan pada kenyataan sejarah bahwa bangsa Arab sudah aktif dalam
lapangan perniagaan laut sejak berabad-abad pertama Masehi. Mereka telah lama
mengenal jalur perdagangan laut melalui Samudera Indonesia. Pendapat ini juga
didukung oleh Abdullah bin Nuh dan D. Shahab. Mereka menyatakan bahwa sejak
abad ke-7 sudah terjalin hubungan dagang antara Indonesia dengan dunia Arab
Teori ketiga
Islam
datang ke Indonesia pada abad ke-13. Diantara sejarawan yang menganut teori ini
adalah C. Snouck Hurgronje dan Bernard H. M. Viekke yang didasarkan pada
keterangan Marcopolo yang pernah singgah beberapa lama di Sumatera untuk
menunggu angin pada tahun 1292 M. ketika itu dia menyaksikan bahwa di
Perlak—ujung Pulau Sumatera—penduduknya telah memeluk Agama Islam. Namun, dia
menyatakan bahwa PErlak merupakan satu-satunya daerah Islam di Nusantara ketika
itu.
2.
Mengapa Hamka berpendapat bahwa
Islam yang masuk ke Nusantara langsung dari Arab?
Buya Hamka (Haji
Abdul Malik Karim Amrullah) berpendapat bawa Islam masuk ke Nusantara langsung
dari Arab (Mesir). Dasar dari teori ini adalah:
1.
Pada
abad ke-7 yaitu tahun 674 M di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah
mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4 M.
2.
Kerajaan
Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’I, dimana pengaruh mazhab syafi’I terbesar
pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan, Gujarat/India adalah
penganut mazhab hanafi.
3.
Raja-raja
Samudra Pasai menggunakan Gelar Al-Malik, yaitu gelar yang umumnya berasal dari
Mesir. Pendukung teori ini adalah Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnold. Para ahli
mendukung teori ini dan menyatakan bahwa abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan
politik Islam.
Prof. Dr. Buya Hamka
lebih menggunakan fakta yang diangkat dari berita Cina Dinasti Tang. Dalam
berita tersebut, dituturkan ditemuinya daerah hunian wirausahawan arab islam
yang masuk dari daerah asalnya Arab.
3.
Apa yang dimaksudkan dengan
upacara tabot?
Tabot adalah upacara
tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad
SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Apa kaitannya dengan teori masuknya Islam ke Nusantara?
Upacara tabot ini berkaitan dengan teori T. W.
Arnold yang menyatakan agama Islam masuk ke Nusantara dari Arab. Pada saat itu,
cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib berasal dari Mekkah
(Arab). Oleh karena itu, upacara tabot dibawa dari Mekkah ke Indonesia.
4.
Siapakah Sunan
Ampel itu?
Sunan Ampel merupakan salah seorang anggota wali sanga yang sangat besar
jasanya dalam perkembangan Islam di pulau Jawa. Sunan Ampel adalah Bapak para
wali. Dari tangannya lahir para pendakwah Islam kelas satu di bumi tanah Jawa.
Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sedangkan, sebutan Sunan Ampel
merupakan gelar kewaliannya, dan nama Ampel atau Ampel Denta itu di nisbatkan
kepada tempat tinggalnya, sebuah tempat dekat Surabaya.
Sunan Ampel dikenal sebagai orang yang berilmu tinggi dan
alim ,sangat terpelajar dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama
Islam .Sunan Ampel juga dikenal mempunyai akhlak yang mulia,suka menolong dan
mempunyai keprihatinan soaial yang
tinggi terhadap masalah-masalah sosial.
5. Proses Islamisasi di Nusantara berlangsung sangat lama bahkan
sampai kini pun masih dapat kita lihat .Coba jelaskan hal ini !
Proses
Islamisasi yang masih bisa dilihat hingga kini adalah masih banyaknya
orang-orang yang berdakwah untuk menyerukan agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar