Rabu, 03 September 2014

Uji Kompetensi



1.       Bagaimana pendapat ahli-ahli barat tentang masuknya Islam ke Nusantara?
Teori Pertama
Menurut J. C. van Leur, pada tahun 675 di pantai barat Sumatera telah terdapat perkampungan Arab Islam. Dengan pertimbangan bangsa Arab telah mendirikan perkampungan perdagangannya di Kanton pada abad ke-4. Perkampungan perdagangan ini mulai dibicarakan pada tahun 618 M dan 628 M. Tahun-tahun berikutnya perkembangan perkampungan perdagangan ini mulai mempraktikkan ajaran agama Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan Arab yang terdapat di sepanjang jalan perdagangan di Asia Tenggara.
Teori Kedua
Menurut TW Arnold dan Hamka, Islam masuk ke Indonesia sudah terjadi sejak abad ke-7 M. Hal ini didasarkan pada kenyataan sejarah bahwa bangsa Arab sudah aktif dalam lapangan perniagaan laut sejak berabad-abad pertama Masehi. Mereka telah lama mengenal jalur perdagangan laut melalui Samudera Indonesia. Pendapat ini juga didukung oleh Abdullah bin Nuh dan D. Shahab. Mereka menyatakan bahwa sejak abad ke-7 sudah terjalin hubungan dagang antara Indonesia dengan dunia Arab
Teori ketiga
Islam datang ke Indonesia pada abad ke-13. Diantara sejarawan yang menganut teori ini adalah C. Snouck Hurgronje dan Bernard H. M. Viekke yang didasarkan pada keterangan Marcopolo yang pernah singgah beberapa lama di Sumatera untuk menunggu angin pada tahun 1292 M. ketika itu dia menyaksikan bahwa di Perlak—ujung Pulau Sumatera—penduduknya telah memeluk Agama Islam. Namun, dia menyatakan bahwa PErlak merupakan satu-satunya daerah Islam di Nusantara ketika itu.

2.       Mengapa Hamka berpendapat bahwa Islam yang masuk ke Nusantara langsung dari Arab?
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) berpendapat bawa Islam masuk ke Nusantara langsung dari Arab (Mesir). Dasar dari teori ini adalah:
1.       Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 M di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4 M.
2.       Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’I, dimana pengaruh mazhab syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan, Gujarat/India adalah penganut mazhab hanafi.
3.       Raja-raja Samudra Pasai menggunakan Gelar Al-Malik, yaitu gelar yang umumnya berasal dari Mesir. Pendukung teori ini adalah Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnold. Para ahli mendukung teori ini dan menyatakan bahwa abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam.
Prof. Dr. Buya Hamka lebih menggunakan fakta yang diangkat dari berita Cina Dinasti Tang. Dalam berita tersebut, dituturkan ditemuinya daerah hunian wirausahawan arab islam yang masuk dari daerah asalnya Arab.
3.       Apa yang dimaksudkan dengan upacara tabot?
Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Apa kaitannya dengan teori masuknya Islam ke Nusantara?
Upacara tabot ini berkaitan dengan teori T. W. Arnold yang menyatakan agama Islam masuk ke Nusantara dari Arab. Pada saat itu, cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib berasal dari Mekkah (Arab). Oleh karena itu, upacara tabot dibawa dari Mekkah ke Indonesia.
4.       Siapakah Sunan Ampel itu?
Sunan Ampel merupakan salah  seorang anggota wali sanga yang sangat besar jasanya dalam perkembangan Islam di pulau Jawa. Sunan Ampel adalah Bapak para wali. Dari tangannya lahir para pendakwah Islam kelas satu di bumi tanah Jawa. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Sedangkan, sebutan Sunan Ampel merupakan gelar kewaliannya, dan nama Ampel atau Ampel Denta itu di nisbatkan kepada tempat tinggalnya, sebuah tempat dekat Surabaya.
Sunan Ampel dikenal sebagai orang yang berilmu tinggi dan alim ,sangat terpelajar dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama Islam .Sunan Ampel juga dikenal mempunyai akhlak yang mulia,suka menolong dan mempunyai keprihatinan  soaial yang tinggi terhadap masalah-masalah sosial.

5.       Proses Islamisasi di Nusantara berlangsung sangat lama bahkan sampai kini pun masih dapat kita lihat .Coba jelaskan hal ini !
  Proses Islamisasi yang masih bisa dilihat hingga kini adalah masih banyaknya orang-orang yang berdakwah untuk menyerukan agama Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar