Selasa, 02 September 2014

Teks Anekdot



Nama            : Gita Rodianah
No. Absen     : 17
Kelas            : X- AK 3
Tugas            :“Teks Anekdot”
Arti Kata Politik
Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK.Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, Ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan Adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan Ayah ini bisa kau pahami?"Si Anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan Ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar Adik bayinya menangis. Ia melihat Adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan Ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."
BAJU TERMAHAL DI INDONESIA
Di suatu waktu yang tidak terdeteksi, terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam. Mereka berdua sedang ngobrol-ngbrol di warung kopi di sekitar daerah Senayan. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Igbal    :“Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya…”
Adam  :“Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal!”
Igbal    :“Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.”
Adam  :“Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?”
Igbal    :“Yah apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Adam  :“Kok baju tahanan KPK?”
Igbal    :“Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal “nyolong” uang Negara 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK.”
Adam  :“Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.”
Igbal    :“Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu.”
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar